SELAMAT DATANG DI BLOG BAIM...SEMANGAT PAGI...BERSAMA MENUJU MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI DAN KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI...GO ORGANIK INDONESIA...

Selasa, 19 Februari 2013

CARA BUDIDAYA UBI KAYU ( SINGKONG )

Ubi kayu ( singkong )merupakan termasuk salah satu makanan pokok yang sering kita jumpai sehari-hari.Dengan makin maraknya penanaman ubi kayu di karenakan kebutuhan tepung yang semakin meningkat.penerapan teknologi ubi kayu ditingkat lapang perlu diterapkan dengan tepat dengan menerapkan paket teknologi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah (spesifik lokasi).Apalagi dengan pemakaian Pupuk Organik Nasa Dan Pestisida Organik Nasa yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi ( hasil panen ) bagi para petani ubi kayu ( singkong ).Adapun teknik budidaya singkong sbb :

PENYIAPAN BIBIT DAN VARIETAS
A. Bibit/Stek
  • Bibit berupa stek diambil dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari 7 bulan namun kurang dari 14 bulan.
  • Stek yang digunakan adalan bagian tengah batang yang bagus. Pucuk yang masih muda (sekitar 50 cm) dan pangkal yang terlalu tua (sekitar 20 cm) sebaiknya tidak digunakan untuk stek.
  • Batang dipotong-potong untuk stek normal panjang stek sekitar 15 – 25 cm.
  • Apabila terpaksa menggunakan batang yang terserang hama / penyakit, maka stek perlu direndam atau disemprot dalam pestisida sebelum ditanam.
B. Varietas Unggul
  • Pemilihan varietas disesuiakan dengan keperluan. Saat ini banyak varietas unggul ubi kayu. Untuk konsumsi langsung pilih yang kualias rebusnya baik dan rasanya enak ( tidak pahit ), seperti malang 1 atau adira 1. Untuk tepung/tapioka pilih varietas unggul yang kadar patinya tinggi, walau biasanya rasanya pahit ( langu ).
BUDIDAYA UBIKAYU SECARA MONOKULTUR
A. Pengolahan Tanah dan teknik Tanam
  • Tanah diolah sedalam 25 cm.
  • Pada awal pertumbuhan, ubikayu memerlukan air yang cukup. Oleh karena itu apabila tidak menggunakan irigasi waktu tanam sebaiknya dilakukan pada musim hujan.
  • Stek ditanam dengan ditancapkan ke dalam tanah sekitar 3-5 cm. Posisi stek jangan sampai terbalik.
  • Jarak tanam yang umum digunakan adalah 80 x 70 cam atau 100 x 70 cm tergantung varietas. Dengan jarak tanam ini populasi mencapai 13.000 – 17.000 tanaman/ha. Jarak tanam yang lebih rapat biasanya menghasilkan umbi-umbi yang lebih kecil-kecil walaupun produksi per hektarnya tidak berkurang.
B. Pemupukan
  • Untuk takaran pemupukan dengan menggunakan pupuk organik nasa + 50% pupuk kimia yang biasa di pakai,ataupun bisa menggunakan standarisasi Takaran pupuk .Adapun pupuk organik nasa ( mikro ) yang di pakai adalah Super Nasa dan pupuk kimia ( makro ) yang dibutuhkan adalah 160 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 160 kg KCL per hektar, yang diberikan dalam dua tahap :
  1. Umur 7 -10 hari pupuk organik nasa (Super nasa)  3 Kg + Pupuk kimia dipupuk dengan takaran 60 kg (Urea) dan 100 kg (SP-36) dan 50 kg (KCL) per hektar.Caranya 3 kg supernasa di aduk menjadi 1 dengan pupuk kimia yang telah di sediakan.Lalu aplikasikan 10-15 gram di setiap batang dan tutup dengan tanah.
  2. Umur 2-3 pupuk organik nasa (Super nasa)  3 Kg + Pupuk kimia dipupuk dengan takaran 100 kg (Urea)  dan 110 kg (KCL) per hektar.Caranya 3 kg supernasa di aduk menjadi 1 dengan pupuk kimia yang telah di sediakan.Lalu aplikasikan 10-15 gram di setiap batang dan tutup dengan tanah.
  3. Kondisi lahan ubi kayu ( singkong ) dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. Sistem yang baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
C. Pembatasan  jumlah tunas ( Wiwil )
  • Pada umur 1 bulan tunas-tunas yang berlebih dibuang / dirempes, menyisakan 2 tunas yang paling baik.
D. Penyiangan dan Pembubunan
  • Penyiangan dilakukan sedikitnya 1 – 2 kali, sehingga tanaman bebas gulma hingga umur 3 bulan.
  • Pada umur 2 – 3 bulan perlu dilakukan pembubunan.
E. Penyemprotan Pestisida untuk Hama
  • Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan  pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama dan penyakit.Namun dengan pemakaian pestisida organik nasa yang berupa pestona + aero-810 kita dapat disemprotkannya sebelum tanaman terserang hama ataupun penyakit.
F. Panen
Umur panen ubi kayu bervariasi menurut varietasnya.ciri-ciri dan umur panen ubi kayu sbb :
  • Ketela pohon dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang.
  • Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.
  • Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.

2 komentar: